- replikas web SB

SB NEWS

Kamis, 05 Oktober 2017

EVISI BERITA..

*Larangan Kembalikan 63 Anak Ke Sekolah*

LARANGAN – Kecamatan Larangan hari ini mengembalikan 63 anak putus Sekolah ke Sekolah. Demikian disampaikan Camat Larangan Supriyadi, S.Sos dalam kegiatan Gerakan kembali Bersekolah  “Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)" di Aula Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (6/10).


Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE, Kepala Baperlitbangda Drs.Angkatno, Kabid Pemerintahan dan Sosial Budaya Baperlitbangda Khaerul Abidin, MM, Ketua FMPP Brebes Bahrul Ulum, SE, MSi, Kepala UPT Dindikpora Larangan Muharsono,S.Pd, Camat Larangan Supriyadi,S.Sos dan perwakilan Koramil, Kapolsek, kepala Desa, Kepala Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK Se Kecamatan Larangan.


Pertanggal 6 Oktober 2017, kata Supriyadi,  mengembalikan 62 anak dengan perincian SD 7 anak, MI 5 anak, SMP 13 anak, MTs 17 anak, SMA 6 anak dan SMK 15 anak. Target sampai akhir oktober mencapai 200 anak.


“ Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam peningkatan Indeks pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Brebes. Ada tiga indikator yakni ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Terbukti dengan GKB meningkatkan IPM dari 35 ke 34," katanya. 


Kabid Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Dedi Priyono,MM mengatakan, anak putus sekolah yang masuk kembali, nanti dapat diajukan untuk memperoleh Kartu Indonesia Pintar (KIP). Prosedurnya bisa berkoordinasi dengan Pemerintah Desa.


“ Selanjutnya akan dimasukkan Dapodik agar tahun 2018 bisa memperoleh Simpanan pelajar (Simpel), KIP nya berbentuk ATM, pertahun bagi  anak SD mendapat 450 ribu, SMP 750 ribu, SMA/SMK 1 juta.


Kepala Baperlitbangda Dr. Angkatno, MPd mengatakan, asumsi Biro Pusat Statistik (BPS) Brebes sampai tahun 2023 tidak akan mengalami peningkatan, apabila tidak ada program yang spektakuker. 


“ Dengan program GKB mudah-mudahan bisa meningkatkan IPM. Oleh karena itu, Bupati Brebes sangat cerdas dengan menggali ide ini dengan action. Hari ini Kades dikumpulkan untuk memastikan 0 – 18 thun tidak ada anak yang tidak sekolah,” katanya.

..

Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kabupaten Brebes Bahrul Ulum, SE, MSi mengatakan, inspirasi Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) berawal dari kisah Wisnu pedagang sate dari Kecamatan Ketanggungan dan Surya dari Desa Pamulihan.


" Kecamatan Larangan sebenarnya embrio dari GKB sekitar 4 tahun yang lalu. Kemudian seluruh Desa di Kecamatan dibentuk FMPP sebagai wadah pengembalian anak Sekolah," katanya.


Bupati Brebes Hj.Idza Priyanti,  SH berharap, kembalinya anak sekolah bisa meningkatkan IPM dan juga meminta Kades untuk membantu pengembalian anak Putus sekolah.


" Karena dengan pengembalian anak sekolah berarti ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah Brebes akan ikut membantu proses pengembalian anak putus sekolah," harapnya.

Kegiatan itu juga sekaligus pemberian surat rekomendasi pengembalian anak sekolah yang langsung diberikan oleh Bupati Brebes kepada anak putus sekolah yang ditanda tangani Kepala UPT Dindikpora Muharsono,S.Pd.


Data anak yang putus sekolah di Kabupaten Brebes sampai sekarang sudah mencapai 262 anak dan dipastikan semakin bertambah dari hari ke hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot